Pages

Jumat, 02 November 2012


TERPENOID

            Terpenoid tersebar secara luas dan banyak ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi.  Terpenoid dihasilkan oleh fungi, organisme-organisme laut, serta serangga, dan pada tumbuhan.  Terpenoid didefinisikan sebagai produk alami yang strukturnya dibagi menjadi beberapa unit isoprene, karena itu senyawa ini disebut juga isoprenoid (C5H8).  Unit isoprene disusun atas asaetat melalui jalur asam mevalonat dan dihubungkan dengan rantai karbon yang mengandung 2 ikatan tak jenuh.
            Selama penyusunan terpenoid, dua unit isopren mengalami kondensasi antara kepala dan ekor.  Terpenoid yang tersusun atas 2 isopren membentuk senyawa golongan monoterpenoid (C10H16).  Sesquiterpen (C15H24) tersusun atas 3 unit isoprene, diterpenoid (C20H32) tersusun atas 4 unit isoprene, sesterpen (C25H40) tersusun atas 5 isopren, triterpenoid (C30H42) tersusun atas 6 unit isopren, dan tetraterpen (C40H64) tersusun atas 8 isopren.
            Penamaan terpenoid menurut IUPAC (International Union Of Pure Acid Applied Chemistry) panjang dan sulit, untuk itu penamaan terpenoid menggunakan nama trivial.  Terpenoid diklasifikasikan berdasarkan acyclic (rantai terbuka), monosiklik (1 cincin), bisiklik (2 cincin), trisiklik (3 cincin) dan sebagainya dan tidak hanya berdasarkan isoprene tetapi juga gabungan isomer-isomer seperti derivate oksigen, missal:  alcohol, aldehid, keton, fenol, eter, dan ester.  Dalam baasan terpenoid banyak natural produk lainnya yang tersusun oleh unit isoprene (alkaloid ergot) atau monotepenoid (quinine).  Contoh lain natural produk lainnya yang tersusun dari unit isoprene (alkaloid ergot) atau monoterpenoid yaitu cannabinoid, phylloquinones seperti vit K dan tokoferol (Vit E).  Terpenoid diisolasi dari alam sekitar 20.000 dari tanaman, hewan, maupun mikroorganisme.



BIOSINTESIS TERPENOID
            Biosintesisnya dengan penggabungan 3 asetil-koA melalui 2 tahap menjadi  (3S)-3-hidroksil-3-metil-glutaril-CoA (HMG-CoA).  Selanjutnya terjadi reduksi HMG-CoA menjadi (3R) Asam mevalonat,  kemudian  terjadi dekarboksilasi ke bentuk isopentenilpirpphosphate (IPP) C5 membentuk terpenoid berupa isoprene dalam bentuk aktif.  Isomerisasi IPP ke 3,3 dimethyl allyl pyrophosphate kemudian kondensasi kepala dan ekor.  2 molekul C5 oleh phenyl transferase diubah menjadi Geranyl pyrophosphate (C10) atau GPP.  GPP sebgai substrat sintesis monoterpenoid dan precursor biosintesis monoterpenoid.
Gambar Jalur Biosíntesis Senyawa Golongan Terpenoid


MONOTERPENOID
            Telah dikenal lebih dari 100 terpenoid yang dihasilkan secara alami, banyak diantaranya telah diisolasi dari tanaman tingkat tinggi.  Monoterpenoid ditemukan paa sejumlah organisme laut, serangga, dan pada tanaman.  Sifat khas dari monoterpenoid adalah mudah menguap dan baunya khas.  Senyawa ini banyak terkandung pada tanaman yang memiliki bau khas, sehingga banak digunakan sebgai kompnen minyak menguap dari parfum dan dalam produksid dan pada industri makanan sebagai penambah aroma.
            Monoterpenoid telah diklasifikasikan menjadi 35 tipe struktur yang berbeda.  Tipe struktur yang paling sering terjadi adlah acyclic myrcane, monocyclic p-menthane, dan bicyclic bornane, cirane, tenchane, pinane, dan thujan.  Sementara banyak derivat monoterpenoid dari kelas ini terjadi secara alami dalam bentuk murni dalam beberapa tanaman, kedua enantiomer ini mungkin ditemukan.  Sepeti (+) dan (-)-alfa-pinen terdapat pada semua jenis pinus.
            Biosintesis monoterpen dimulai dari jalur kecil yang membawa ke isoprenoid lain pada asiklik, intermediate C10 Geranyl Phosphate.  Selanjutnya terbentuk Farnesil Pirofosfat (C15). 

1 komentar:

  1. seperti artikel yang pernah saya baca,banyak senyawa - senyawa monoterpenoid lain, salah satunya adalah champor atau kapur barus,Champor alam bentuknya kristal, yang dipotong dari kayu batang dan akar-akar yangidlarukan dalam minyak menguap. Kayu diiris, disuling dengan uap panas, 1 lb champhor mentah dihasilkan dari 20-40 lb kepingan-kepingan. Camphor mentah lalu dibebaskan dari minyak dengan mesin pemisah dengan diputar dan ditekan dalam cetakan. Camphor sintetik dihasilkan dari pinen, yang mengandung minyak terpentin. Mula-mula ujung pohon cemara yang telah ditebang diambil terpentinnya dengan menggunakan sejumlah metode yang kompleks uantuk menghasilkan champhor sintetik, dengan cara:
    1. Mengubah pinen menjadi ester bornil.
    2. Hidrolisis isoborneol
    3. Oksidasi untuk memperoleh champhornya

    masalah saya disini adalah, tolong jelaskan 3 metode di atas, bagaimana cara mengubah pinen menjadi ester bornil ? bagaimana hidrolisis isoborneol ? dan bagaimana cara oksidasi untuk emperoleh champornya ?

    BalasHapus